SUARA INDONESIA MOJOKERTO

Siapkan KBM Tatap Muka, Wali Kota Mojokerto Tinjau Vaksinasi Tenaga Pendidik

- 24 February 2021 | 14:02 - Dibaca 972 kali
Peristiwa Daerah Siapkan KBM Tatap Muka, Wali Kota Mojokerto Tinjau Vaksinasi Tenaga Pendidik
Persiapan Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka

KOTA MOJOKERTO - Persiapan Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari tinjau langsung pelaksanaan vaksinasi tenaga pendidik di pusekesmas pembantu (pustu) Balongsari Rabu (24/02/2021) pagi.

Wali Kota Perempuan Pertama di Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita ini menyatakan keinginannya untuk memantau langsung vakssinasi tenaga pendidik Rabu pagi ini.

"Saya ingin memantau secara langsung tentang vaksinasi untuk tahap dua penyuntikan pertama yang dikhususkan untuk pelayan publik, salah satunya guru atau tenaga pendidik," ujar Ning Ita.

Lebih lanjut Ning Ita menjelaskan, selauruh tenaga pendidik di Kota Mojokerto baik ASN atau non ASN kita jadikan sebagai prioritas utama pada vaksinasi tahap dua ini.

"Sekaligus mempersiapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka yang akan dilaksanakan tanggal 1 Maret 2021. Kami ingin seluruh tenaga pendidik yang ada di Kota Mojokerto ini aman karena berinteraksi secara langsung dengan anak-anak didik," terang Ning Ita.

Masih menurut Ning Ita, siswa-siswi didik yang notabene secara usia SD dan SMP ini kategori rentan, karena masih anak-anak. 

"Harapan kami, tentu saja dengan adanya vaksinasi yang diprioritaskan bagi tenaga pendidik ini ke depan proses belajar mengajar secara tatap muka untuk tahun ajaran baru 2021/2022 bisa lebih aman," sambungnya.

"Seluruh orang tua merasa tidak ada kekhawatiran lagi ketika kegiatan sudah dilakukan tatap muka secara masif di seluruh lembaga pendidikan yang ada di Kota Mojokerto," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokero Amin Wachid mengatakan, vaksinasi tenaga pendidikan ini akan dilaksanakan mulai hari ini hingga Sabtu mendatang.

"Kalau belum selesai akan dilanjutkan Senin dan Selasa untuk 1.527 tenaga penddik mulai dari kepala sekolah, guru, satpam hingga tenaga tata usaha (TU)," teang Amin Wachid.


Amin Wachid menjelaskan, untuk awal Maret 2021 ini ada 80 sekolah mulai dari SD hinggs SMP, baik negeri maupun swasta.


"Ada tiga syarat diberlakukannya pembukaan sekolah, yang pertama penerapan protokol kesehatan yang benar, ijin Bupati dan Wali Kota, dan yang ketiga ijin dari orang tua lewat google document. Untuk yang swasta ada tambahan satu yakni ijin dari Yayasan," ujar Amin Wachid.


"Yang kami harapkan adalah ketenangan masyarakat. Meskipun ini namanya uji coba, kami tidak akan pernah coba-coba karena sudah kami siapkan mulai Oktober 2021. Kita tidak ingin kehilangan satu generasi, pada dasarnya kita ingin anak didik kita bisa mendapatkan pembelajaran secara penuh dari sekolah," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya