MOJOKERTO - Peringati Harlah NU ke-95 dan Hari Pers Nasional (HPN) 2021, Gus Thon Adakan Khotmil Qur'an Hingga Santunan Anak Yatim, Kamis (11/02/2021 di Villa Eyang Djugo, Trawas.
Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan oleh kakek Gus Dur, KH.Hasyim Asyari dan KH Wahab Chasbullah bersama Para Kiai lain nya pada tanggal 31 Januari 1926, kini telah menjadi Organisasi Massa (Ormas) terbesar di Indonesia.
Sedangkan Hari Pers Nasional diperingati tiap tanggal 9 Februari, dengan jasa Presiden RI Soeharto, sejak diputuskan melalui Keputusan Presiden (Kepres) Soeharto Nomor 5 tahun 1985 yang dikeluarkan 23 Januari 1985.
Dalam keputusan tersebut menyebutkan bahwa Pers Nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting. Begitu juga dengan NU.
Tak mengherankan NU sebagai Ormas terbesar di Indonesia, memperingati Hari Hari Lahirnya (Harlah) tiap tahun di berbagai belahan bumi Indonesia dengan berbagai acara yang beraneka ragam.
Termasuk ketika Harlah NU ke-95 tahun ini, Gus Thon menyampaikan, sebenarnya acara peringatan ini sejatinya akan dilaksanakan tanggal 31 januari 2021 lalu, tapi karena masih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka ditunda tanggal 9 dan 10 Februari 2021 yang juga memperingati HPN 2021.
Tokoh Jawa Timur seorang Kyai dan sekaligus Budayawan, Gus Haji Mas Sulthon memperingati Harlah NU ke-95 dan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 secara unik dan berbeda karena dilaksanakan selama dua hari berturut-turut sejak Selasa (09/02/2021) hingga Rabu (10/02/2021) mulai pagi hingga malam hari secara live streaming di YouTube DG Channel.
Dengan deskripsi di Live Streaming DG CHANNEL, Memperingati Harlah NU Ke-95 dan HPN 2021, tertulis juga dari Bumi Jagad Sehat Punden Panggung Madiun Jawa Timur, dan Bumi Jagad Sehat Villa Eyang Djugo Ketapanrame Trawas Mojokerto.
Dalam peringatan kali ini, Gus Thon lebih mengutamakan upaya ritual secara batin maupun secara dhohir, diantaranya dengan Khotmil Qur'an Bil Ghoib 30 Juz pada hari Selasa pagi sampai sore, Gebyar Sholawat Nabi yang dilanjutkan Santunan Anak Yatim.
Kemudian dilanjut Tabuh Gamelan Budaya Jawa, pada hari Rabu pagi yang dilanjutkan setelah dhuhur dan juga malal nya Yasin, Tahlil, Istighosah bersama KH Nur Chozin Romli, Kiai Ahyat, Kiai Nasih, dan ditutup dengan Ceramah Agama.
Acara pun disambung dengan Tabuh Gamelan sampai jam 23:00 Wib secara Virtual online tanpa penonton. Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, acarapun dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat dengan jumlah orang terbatas.
"Jika sebelum Covid-19 bisa dihadiri ratusan hingga ribuan orang, tapi kini santunan anak yatim hanya 150 anak yatim dan acara tabuh gamelan hanya di hadiri 30 orang saja. Bahkan untuk penabuh gamelan yang biasanya minimal 20 dan sinden 6 orang, kemarin hanya 8 orang penabuh gamelan dan 2 sinden," kata Gus Thon.
Gus Ton sangat berhati-hati menjaga acara agat sesuai dengan protokop kesehatan Covid-19, bahkan mikrofon yang di pakai bergantian selalu di bersihkan dengan hand sanitizer serta tissue basah yang di lakukan Gus Ton sendiri, semua bisa di lihat ulang di You Tube DG Channel.
"Peringatan Harlah NU ini untuk mengenang jasa-jasa para pendirinya agar kita selalu ingat dan bisa meneladani hal-hal positif yang dicontohkan oleh mereka," sambung Gus Thon.
Gus Thon bersama para Kiai juga mendoakan seluruh pendiri maupun para penerus perjuangannya yang disampaikan oleh KH Nur Chozin Romli.
"Kita juga menghormati dan mendoakan jasa-jasa insan Pers. Semoga seluruh insan pers bisa menjadi jembatan agar NKRI selalu Aman dan Terkendali, sekaligus jadi benang pemersatu seluruh elemen anak bangsa melalui berita-berita yang disajikan," terang Kyai dan Budayawan yang punya Villa di Trawas ini.
Gus Thon mengatakan, setiap acaranya ia selalu melibatkan penabuh gamelan dan pelaku seni budaya, karena ingin berbagi dengan memberikan penghasilan kepada mereka.
"Apalagi dalam suasana pandemi Covid-19 ini banyak pihak yang terpukul secara ekonomi, lebih-lebih para pelaku seni-budaya karena tidak ada yang nanggap," ujar Gus Sulthon.
Gus Thon berharap, sesuai dengan tema HPN 2021, "Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi dengan Pers sebagai Akselerator Perubahan". Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, dapat memotori pemulihan ekonomi dengan bersama-sama pers yang menjadi akselerator perubahan.
"Dengan kata lain, dibutuhkan gotong royong yang sungguh-sungguh dari seluruh pihak termasuk pemerintah, masyarakat, pers dan lain-lain," terangnya.
"Namun yang tidak boleh dilupakan adalah kita harus berdoa untuk NKRI ini, agar terhindar dari bencana, terhindar dari musibah, sehingga tercapai rakyat yang sejahtera serta adil dan makmur," pungkas Gus Thon.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi