KOTA MOJOKERTO - Berada dalam masa pandemi bukan berarti berhenti berkarya, sebagaimana ditunjukkan oleh para seniman Mojokerto. Sebuah pagelaran busana yang diprakarsai oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto akan menampilkan karya pengrajin batik Mojokerto yang didesain menjadi busana yang indah dan diperagakan oleh para model dalam acara Mojokerto Batik Festival.
Tanggal unik 12-12 yang menjadi ciri khas diskon belanja dipilih untuk penyelenggaraan Mojokerto Batik Festival di Grand Atrium Sunrise Mall. Karya-karya yang dipamerkan dalam MFB 2020 tentu tidak lepas dari Spirit of Majapahit yang menjadi tema besar pagelaran batik di Kota Mojokerto.
Disampaikan oleh Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari, bahwa Mojokerto Batik Festival tahun ini sangat berbeda dibanding sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
“Ditengah pandemi kami tetap berusaha untuk memacu kreatifitas warga, untuk menghindari kerumunan massa tahun ini runway untuk peragaan busana tidak mungkin digelar di alun-alun atau jalan Majapahit seperti tahun lalu,”jelas Ning Ita.
“Tujuan utama dari MBF adalah untuk mengangkat keberadaan industri kerajinan batik di Kota Mojokerto, bukan hanya sekedar menggelar panggung yang mewah,”lanjutnya. Ia menambahkan dengan tetap digelarnya MBF dengan cara sederhana tetap meningkatkan semangat para pengrajin batik di Kota Mojokerto, para desainer dan seniman Kota Mojokerto untuk terus berkarya sehingga memberi inspirasi bagi warga.
Acara pagelaran busana yang akan digelar pada sabtu malam tersebut akan menampilkan hasil karya desainer Mojokerto diantaranya Saf Tuasikal, Reny Larasati, Frinsisca Cristy, Dedi Firmansyah, Lyna Destriana, Sothys Dwi. B, Kiki Ika Susanti dan Ella Daniswara, Dessy Dhalia, Edy Susanto, Danny Dwa.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi