JAKARTA - Meski terhantui bayang-bayang tekanan sanksi Amerika Serikat (AS), Filipina tetap bersikukuh lanjutkan pembelian Helikopter Mi-17 ke Rusia.
Kendaraan capung besar itu, direncanakan akan dipakai oleh Angkatan Udara Filiphina untuk kedaulatan negara.
Filipina menilai, Helikopter tersebut sangat dibutuhkan oleh angkatan perang negaranya.
Untuk pengiriman tahap pertama, sebanyak 17 unit akan diterima oleh Filphina.
Angkatan multiperan bermesin ganda itu, akan diselesaikan pada 2023 mendatang ditengah konflik panas dengan Ukraina.
"Kami pastikan akan menjunjung tinggi kewajiban kontrak kami. Serta memperhatikan yang mempengaruhinya," papar Menteri Pertahanan Nasional Filiphina Delfin Lorenzana beberapa hari lalu.
Menurutnya, penyelesaian uang muka awal untuk akuisisi Mi-17 sudah selesai dilakukan.
"Saat ini, tanggungjawab untuk memenuhi adalah kewajiban Rusia," tambahnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara Festiyanti |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi