MOJOKERTO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Dawarblandong ini tak mampu halangi antusias warga dalam menyambut IKBAR, ini terlihat dari warga yang terpaksa harus berdiri dan berteduh di sebuah rumah yang terletak di RT 1, RW 11, Dusun Klanting, Desa Pulorejo, Selasa (23/11/2020) sore.
Paslon 1 yang diusung oleh enam partai politik ini kembali melakukan safari kampanyenya di tiga desa, yakni Desa Brayublandong, Desa Pucuk dan Desa Pulorejo.
Hingga saat ini, masyarakat Kecamatan Dawarblandong, masih merasakan dan mengenang keberhasilan pemerataan pembangunan berbagai infrastruktur saat Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) dulu. Salah satu contohnya adalah menurut mereka, saat bupati MKP telah berhasil melaksanakan pembangunan jalan sepanjang hampir 600 Km dari total seribu lebih kilometer jalan yang ada diseluruh Kabupaten Mojokerto.
Mutu serta kualitas hasil pembangunan infrastruktur berupa jalan sepanjang 600 km, diakui masyarakat sangat bagus. Sampai saat ini, hasil pembangunan terlihat kokoh dan berkualitas. Sebagian besar masyarakat di 18 Kecamatan telah mengakui, suksesnya era kepemimpinan bupati MKP, dalam melaksanakan pembangunan berbagai infrastruktur, yang berimbas pada pertumbuhan perekonomian masyarakat Kabupaten Mojokerto.
"Kalau mau pemerintahannya maju, Kiai Asep yang juga pengasuh pondok pesantren sekaligus Abah dari Gus Barra mengatakan bahwa kita memerlukan doa dari kaum Duafa. Saat ini ada sekitar 11.000 lansia yang membutuhkan makan serta 4.500 anak terlantar di Mojokerto yang membutuhkan sekolah, dan kesejahteraannya, kami akan perhatikan mereka, karena dengan doa-doa mereka, InsyaAllah pemerintahan dan ekonomi Kabupaten Mojokerto akan semakin maju," terang dokter Ikfina Fahmawati.
Sementara itu Gus Barra mengatakan bahwa ia bersama Ikfina Fahmawati merupakan orang NU asli.
"Abahnya Ibu Ikfina adalah seorang Kiai di Masjid Agung Ponorogo. Beliau tercatat pernah menjadi pengurus NU. Seperti di Lembaga Dakwah NU (LDNU), Mustasyar PCNU, imam dan Takmir Masjid NU. Sedangkan Kakek saya adalah Pendiri NU, KH Abdul Chalim yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris II, selain itu juga Penasehat Hisubullah yang merupakan Laskar Pejuang Kemerdekaan saat itu, bahkan saya dari bayi sudah mondok karena Abah saya mempunyai Pondok yaitu Amanatuk Ummah," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi