SUARA INDONESIA MOJOKERTO

Ada Larangan Mudik, Pelaku Usaha Travel di Ngoro Mojokerto Menjerit

Mohamad Alawi - 24 April 2021 | 13:04 - Dibaca 2.35k kali
Peristiwa Daerah Ada Larangan Mudik, Pelaku Usaha Travel di Ngoro Mojokerto Menjerit
HM, Pelaku usaha travel di Ngoro, Mojokerto

MOJOKERTO - Larangan mudik membuat pelaku usaha transportasi menjerit, tak terkecuali pelaku usaha travel di Ngoro Mojokerto.

Pemerintah resmi memajukan larangan mudik sejak tanggal 22 April 2021. Hal tersebut tertuang dalam addendum Surat Edaran Satgas Covid-19 nomor 13 Tahun 2021. Adendum itu mengatur pengetatan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei-24 Mei 2021).

Aturan ini dirasa memberatkan pemilik bisnis usaha travel. Pasalnya sudah 2 kali lebaran ini mudik dilarang oleh pihak pemerintah dikarenakan pandemi covid-19. 

Pemilik bisnis kecil usaha rentalan digelutinya sejak tahun 2017. Usaha yang dirintisnya saat ini telah cukup berkembang dengan mempunyai 12 mobil. Pria kelahiran asal Kecamatan Ngoro ini telah mempekerjakan puluhan supir sebagai karyawannya. 

HM mengaku selama pandemi covid-19 ini bisnis travel yang digelutinya mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Sebelum covid 19 mudik ke Jakarta-Jawa Timur bisa 2-3 kali perharinya mobil saya keluar," terang HM ditemui suaraindonesia.co.id, Jumat (24/04/2021).

Selama pandemi covid-19 ini mobilnya sementara melayani dalam wilayah Kabupaten Mojokerto dan daerah sekitarnya. 

"Mentok ke pantai di Malang, wisata Bromo, dan lainnya. Gapapa asal masih ada pemasukan," jelasnya.

Untuk menutupi kekurangan pembiayaan perbaikan, servis, dan kebutuhan mobil lainnya saat ini dia memutar otak menjual busana pakaian. 

"Sembari mutar otak sampe rela saya sama istri jualan pakaian di WhatsApp," keluhnya kepada suaraindonesia.co.id.

Ia berharap ada sedikit kompensasi di balik aturan ketat larangan mudik lebaran kali ini. Pasalnya selama ini dirinya juga menyiapkan handsanitizer dan mengharuskan penumpangnya menggunakan masker.

"Pake masker semua, handsanitizer kita siapkan permobil. Ya kalau begini terus pusing saya," keluhnya lagi.

"Bagaimana kita biar ada sedikit keleluasaan, ya biar diatur sana lah, saya kan pelaku travel," pungkasnya.

HM meminta identitasnya dirahasiakan dikarenakan belum banyak pebisnis travel yang menyuarakan aspirasinya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya