MOJOKERTO - Tidak kuat menahan nafsu birahinya, seorang oknum guru agama inisial D di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto diduga kuat cabuli santrinya.
Diketahui, terduga mengajar ngaji dan guru agama di Taman Pendidikan Al-qur'an sejak dirinya masih bujang dan saat ini sudah beranak dua.
Tidak terima apa yang dialami anaknya, orang tua korban langsung melaporkan kejadian itu kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Mojokerto pada 28 Mei 2022 lalu.
Nomor laporan kasus tidak senonoh itu, TBL/B/156/V/2022/SPKT/POLRES MOJOKERTO/POLDA JAWA TIMUR.
Kepada wartawan, orang tua korban menceritakan kejadian berawal saat anaknya tidak mau pergi mengaji.
Berhari-hari, saat waktunya ngaji anaknya pura-pura tidur. Sampai ia marah kepada anaknya.
Orang tua curiga, saat anak mempunyai gelagat yang tidak seperti biasanya. Setelah dipaksa mengaku, benar adanya, kalau anaknya dilecehkan oleh tokoh terpandang di daerahnya.
"Saat itu, anak saya tidak mau keluar kamar, kalau saat mau mengaji pura-pura. Saya marah, akhirnya dia mengaku kalau dilecehkan oleh ustaz D," ungkapnya ditemui di rumahnya, Kamis (23/6/2022).
Diduga, pelaku melakukan aksi bejatnya itu lebih dari delapan kali dalam satu tahun.
"Sebenarnya, ustaz D sudah menikah dan punya anak, namun pelecehan kepada anak kami ini yang tidak dapat kami terima," ujarnya.
Penuturan anaknya, kata dia, ustad D sudah 5 kali melakukan hal tidak senonoh kepada anaknya.
Saat itu, siang hari saat istirahat mengaji. Ustadz D mengajak ke ruangan sekertariat TPQ. Di dalam ruangan tersebut ustadz D memulai melakukan aksi bejatnya.
"Awalnya, anak saya diminta untuk memijit kaki dan pahanya. Kemudian sang ustadz minta korban untuk mencium pipinya. Setelah itu anaknya saya diminta terlentang. Dan disuruh menonton video porno di HP ustad D. Sarung dan celana dalam dibuka. Lantas, alat kelaminnya di kocok dan dikulum, hingga keluar sperma," ujarnya.
Usai melakukan aksi bejatnya, ustad D mengintimidasi agar jangan menceritakan kepada siapapun. Ustadz D juga meminta agar selalu melakukan mastrubasi di rumahnya.
Diakui juga oleh anaknya, Ustadz D merasa lega dan bahagia saat santri mengeluarkan sperma. Ustadz D juga pernah menggigit alat kelamin anaknya.
Orang tua anak B, mengatakan anaknya sudah lama mengaji di TPQ ustadz D.
Modusnya hampir sama, disuruh pijat, disuruh menonton video porno. Kemudian, korban di mastrubasi hingga keluar sperma.
"Ketika dikonfirmasi ke ustadz D, ia mengaku akan memberikan ilmu fiqih akil baliq. Dengan cara memasturbasi anak saya," tutur orang tua B geram.
Menurut penuturan korban B, ustadz D akan mengajarkan cara bersuci akil baliq. Ia belum sah akilbaliqnya kalau belum onani.
"Katanya ustadz D, anaknya diajari cara bersuci akil baliq, dengan cari di keluarkan spermanya," tutur Z.
Ia berkeyakinan, masih banyak anak-anak di desanya yang menjadi korban ustadz D. Namun, mereka tidak berani bersuara.
"Kami berkeyakinan masih banyak anak-anak yang menjadi korban," Imbuhnya.
Ia berharap pelaku dihukum yang seberat-beratnya. Ia juga meminta kepolisian untuk segera menangkap ustadz D.
"Kami khawatir akan terus banyak korban berjatuhan lagi. Kami minta aparat penegak hukum segera menangkap orang ini," tutupnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Gondam belum dapat di konfirmasi, di WA belum membalas dan telepon juga tidak diangkat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi